Oleh: Bey Abdullah
Setiap manusia diukur dengan adab dan perilakunya. Adab yang baik mencerminkan pribadi yang berakhlak mulia dan dihormati oleh orang lain. Di dalam Islam, akhlak yang baik memiliki kedudukan yang tinggi dan menjadi salah satu ciri khusus orang beriman. Rasulullah SAW menekankan pentingnya adab sebagai cerminan keimanan seseorang, sehingga orang yang baik akhlaknya akan lebih dihargai di dunia maupun di akhirat. Sehingga, mengajarkan anak tentang nilai-nilai kebaikan dan akhlak yang mulia merupakan langkah awal dalam membentuk generasi yang kuat dalam keimanan dan memiliki perilaku yang baik.
Islam sangat menganjurkan penerapan nilai-nilai kebaikan dalam setiap aspek kehidupan. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk selalu berbuat baik, bersikap jujur, adil, dan penuh kasih sayang. Dalam mendidik anak, mengenalkan nilai-nilai ini sejak usia dini menjadi sangat penting sehingga mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak dan memiliki kepedulian terhadap orang lain. Mencintai kebaikan dan menjalankan perintah Allah akan menjadi karakter yang melekat pada diri anak jika diajarkan dan diterapkan secara konsisten oleh orang tua dan guru.
Al-Qur’an sendiri adalah sumber utama bagi setiap muslim untuk memahami nilai-nilai kebaikan. Di dalamnya terkandung banyak hikmah yang dapat dijadikan pedoman hidup. Ayat-ayat Al-Qur’an mengajarkan berbagai sifat terpuji yang dicintai Allah, seperti kejujuran, kesabaran, dan keikhlasan. Al-Qur’an juga memuat kisah-kisah dari orang-orang terdahulu yang memiliki karakter mulia, memberikan teladan yang dapat dijadikan inspirasi bagi anak-anak dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Salah satu kisah dalam Al-Qur’an yang mengandung banyak hikmah adalah kisah Luqman Al-Hakim. Luqman dikenal dengan kebijaksanaannya dalam mendidik anaknya untuk selalu berbuat baik, menjaga akhlak, dan menjauhi perbuatan buruk. Kisah Luqman mengajarkan nilai-nilai kebaikan yang relevan dan mudah dipahami oleh anak-anak. Dengan mengenalkan kisah ini, anak-anak akan memiliki sosok teladan yang dapat mereka tiru dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus menumbuhkan kecintaan mereka terhadap Al-Qur’an.
Selain Luqman, Al-Qur’an juga mengisahkan kehidupan Nabi Daud dan Sulaiman, dua sosok yang berperan sebagai raja dan nabi. Meskipun memiliki kedudukan tinggi, mereka tetap menjalani kehidupan dengan penuh ketakwaan dan keadilan. Kisah Nabi Sulaiman yang adil dan bijaksana dalam memimpin umatnya dapat menjadi contoh bagi anak-anak tentang bagaimana kekuasaan dan kehormatan harus dijalankan dengan amanah. Anak-anak bisa diajarkan untuk mengagumi sifat kepemimpinan dan ketakwaan Nabi Sulaiman, sehingga mereka memiliki figur inspiratif dari kalangan raja dan bangsawan yang ada dalam Al-Qur’an.
Al-Qur’an sepatutnya menjadi bacaan utama bagi setiap anak-anak. Membaca Al-Quran tidak hanya sebagai amalan praktek ibadah, tetapi sepatutnya juga menjadi sumber inspirasi dan pelajaran hidup. Dalam tahap awal, anak-anak dapat mulai diajarkan untuk mengenal Al-Qur’an dengan menghafal surat-surat pendek serta memahami arti dan hikmah di balik ayat-ayat tersebut. Dengan begitu, Al-Qur’an tidak hanya menjadi bacaan, tetapi menjadi pedoman yang dipahami dan dicintai anak sejak dini.
Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam menumbuhkan kecintaan anak-anak pada Al-Qur’an. Mereka perlu menyampaikan hikmah dari ayat-ayat Al-Qur’an dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti. Misalnya, menceritakan kisah nabi-nabi atau orang saleh dalam Al-Qur’an dengan bahasa yang sesuai dengan usia anak-anak. Dengan cara ini, anak-anak tidak akan merasa bosan dan justru tertarik untuk memahami lebih dalam mengenai Al-Qur’an.
Kecintaan anak-anak terhadap Al-Qur’an akan terlihat ketika Al-Qur’an menjadi sumber inspirasi bagi mereka. Anak-anak yang mencintai Al-Qur’an akan menjadikannya sebagai acuan dalam bersikap dan mengambil keputusan. Mereka akan lebih mudah memahami dan meneladani akhlak mulia yang diajarkan oleh Al-Qur’an. Dengan membiasakan membaca dan memahami Al-Qur’an sejak kecil, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang mencintai agama dan berakhlak mulia, sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.